Trenggalek, KORANMEMO.CO – Iklim investasi di Kabupaten Trenggalek tumbuh subur. Suburnya iklim investasi itu dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah kemudahan akses perizinan dengan berbagai skema yang memberikan nilai positif terhadap investor.
Suburnya nilai investasi itu berdampak pada peningkatan target Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pada tahun 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menargetkan PAD tembus Rp 300 miliar, tepatnya Rp 298 miliar.
Nilai itu mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan target dan realisasi PAD pada tahun-tahun sebelumnya.
Misalnya pada tahun 2019 Trenggalek merealisasikan PAD sebesar Rp 285 miliar lebih.
Dua tahun kemudian, realisasi Trenggalek mengalami penurunan. PAD Trenggalek tahun 2020 Rp 257 miliar lebih dan PAD tahun 2021 sebesar Rp 233 miliar.
Kondisi itu dipengaruhi oleh aturan penanggulangan pandemi yang berdampak pada sektor kepariwisataan.
Namun disisi lain Trenggalek pernah menembus PAD hingga Rp 422 miliar pada tahun 2022 selepas badai pandemi Covid-19.
Selain disumbang PAD dari sektor kepariwisataan ditengah banyaknya ragam dan atraksi wisata yang disuguhkan Trenggalek, realisasi PAD itu tak lepas dari suburnya nilai investasi di Kabupaten Trenggalek.
Pada tahun 2022, Trenggalek membukukan catatan realisasi investasi sebesar Rp 361 miliar dari target Rp 300 miliar. Jumlah itu mengalami pertumbuhan 20,3 persen dari target.
“Kenapa investasi tinggi ? Karena semakin banyak masyarakat yang berani melegalkan usahanya, setiap hari Rabu kita ada acara Mening Deh, kita melayani sektor-sektor bisnis termasuk perizinan. Itu berkontribusi besar,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Merujuk rekapitulasi nilai investasi pada 2022, sektor pertanian mengalami pertumbuhan cukup signifikan yaitu mencatatkan nilai investasi sebesar Rp 50 miliar.
Jumlah itu mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp 16,5 miliar. Sementara sektor perdagangan menjadi menyumbang nilai terbesar yaitu mencapai Rp 141 miliar atau 39 persen.
“Para petani atau Gapoktan mulai aktif membentuk koperasi dan mengurus perizinan. Mereka semangat untuk melegakan kelompok tani mereka untuk menangkap adanya potensi business matching,” imbuhnya.
Selain dua sektor itu, sektor perindustrian dan sektor energi dan sumber daya mineral juga berkontribusi cukup besar.
Sektor perindustrian mencatatkan nilai investasi sebesar Rp 71 miliar dan sektor energi dan sumber daya mineral mengalami lonjakan cukup tinggi dari Rp 27 juta di tahun 2021 naik Rp 24 miliar pada tahun 2022. Sektor lainnya, sektor kesehatan dan makanan Rp 13 miliar serta sektor – sektor lainnya Rp 62 miliar.
Nilai investasi itu jika dibandingkan dengan investasi pada 2021 mengalami kenaikan sebesar Rp 69 miliar atau surplus 23,6 persen. Nilai investasi pada 2021 sebesar Rp 292 miliar. Nilai investasi yang melampaui target itu salah satunya dipengaruhi oleh kesan positif dan potensial di Bumi Menak Sopal. Diantaranya kemudahan – kemudahan yang diberikan dalam berinvestasi untuk menarik investor.
“Dari nilai realisasi investasi itu, 2023 sebesar Rp 542 miliar. Jadi indikator positif, pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusianya juga menunjukkan tren positif,” jelasnya.
Berkaca dari tumbuh suburnya investasi dan berkembangnya sektor kepariwisataan itu, Trenggalek optimis target PAD yang hampir menembus Rp 300 miliar itu dapat terealisasi. Untuk menunjang itu, Trenggalek menyuguhkan ragam event menyambut operasional Bandara Internasional Dhoho Kediri.
“Kami optimis target itu bisa tercapai,” pungkasnya.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Achmad Saichu