Tangkapan Ikan Laut di Trenggalek Capai 8.746 Ton di Semester Pertama

Tangkapan Ikan Laut di Trenggalek Capai 8.746 Ton di Semester Pertama

Trenggalek, koranmemo.co – Tangkapan ikan laut nelayan di Kabupaten Trenggalek mencapai 8.746, 76 ton pada semester pertama. Sayangnya tangkapan melimpah itu tak sebanding dengan harga jual di pasaran.

“Harga tangkapan ikan laut nelayan tahun 2024 relatif lebih rendah dibandingkan tahun 2023,” kata Kepala Dinas Perikanan Trenggalek, Cusi Kurniawati.

Read More

Cusi sapaan akrabnya menyebut, rendahnya harga jual tangkapan ikan laut itu dipengaruhi banyak faktor. Diantaranya adalah daya serap pasar yang lemah. Padahal kondisi stok ikan melimpah hingga membuat sejumlah tempat penyimpan (cold storage) penuh.

Baca juga: Berangkatkan Atlet Balap Sepeda, Pj Wali Kota Kediri Beri Semangat Bertanding

“Selain itu kualitas tangkapan ikan laut juga mempengaruhi dimana jika kualitas ikan jelek, misal pecah perut dan ukuran di bawah standar harganya juga rendah karena tidak bisa masuk pemindangan,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah. Mulai soal kualitas tangkapan ikan laut dan tidak hanya mengacu pada kuantitas, penyuluhan lewat pelatihan pengolahan, pemasaran dan pemberian bantuan peralatan untuk meningkatkan kualitas pengolahan produk.

“Termasuk upaya membuka titik pemasaran baru melalui business to business sampai dengan meningkatkan investasi di sektor pengolahan hasil perikanan,” ujarnya.

Baca juga: Buka Hari Indonesia Menabung, Pj Wali Kota Kediri Tetapkan Hari Rabu Jadi Hari Gemar Menabung bagi Pelajar

Ia berharap dengan berbagai langkah yang dilakukan itu bisa mendongkrak nilai jual tangkapan ikan laut. Apalagi Trenggalek menjadi salah satu daerah produksi ikan. Pada tahun 2024, Trenggalek mematok target produksi ikan sebanyak 28.171,90 ton.

“Sehingga pada semester pertama target masih tercapai 31 persen,” jelasnya.

Pihaknya berharap pada rentang waktu Agustus hingga Oktober target itu tercapai seiring harga jual tangkapan ikan laut yang meningkat. Sebab tiga bulan itu menjadi momentum puncak musim ikan.

Baca juga: Memperingati Hari Pramuka: Sejarah, Tema, dan Makna Lambang

“Faktor utama yang berpengaruh adalah cuaca. Saat musim kemarau kecenderungan hasil tangkapan meningkat. Sebaliknya jika curah hujan tinggi hasil tangkapan akan menurun,” kata dia.

Selain musim, faktor lain yang mempengaruhi jumlah produksi ikan adalah pemanfaatan teknologi dan penggunaan alat bantu penangkapan ikan. Seperti misalnya adalah rumpon, fish finder, GPS, dan beberapa alat bantu penangkapan ikan lainnya.

“Sementara kalau ikan yang sering ditangkap nelayan mulai dari layang, lemuru dan tongkol,” pungkasnya.

Reporter : Angga Prasetya
Editor : Della Cahaya

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *