Trenggalek, KORANMEMO.CO – Kekeringan yang menyebabkan krisis air bersih di Kabupaten Trenggalek terus meluas.
Merujuk data BPBD Trenggalek, hingga saat ini tercatat sebanyak 18 desa di 9 kecamatan terdampak kekeringan.
Akibatnya lebih dari 5 ribu warga dilaporkan mengalami krisis air bersih.
Baca juga: Diusung 8 Partai, Gus Ibin – Aushaf Daftar Pilkada ke KPU di Hari Terkahir
Merujuk data BPBD Trenggalek yang dilaporkan pada Rabu (28/8), Kecamatan Panggul terdampak paling banyak dengan jumlah 6 desa.
Meliputi Terbis, Besuki, Ngrencak, Karangtengah, Nglebeng Banjar. Disusul masing-masing 3 desa di Kecamatan Tugu dan Pogalan.
“Untuk wilayah Tugu ada Pucanganak, Nglinggis dan Dermosari, sementara untuk Pogalan ada Ngulanwetan, Pogalan dan Gembleb,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, Kamis (29/8).
Baca juga: Polres Trenggalek Tangkap Sembilan Pengedar Narkoba, Sita 22,64 Gram Sabu – 9.377 Butir Pil Dobel L
Sementara untuk desa lainnya, kata Triadi adalah Desa Pandean di Kecamatan Dongko, Desa Jatiperahu di Kecamatan Karangan, Desa Sengon Kecamatan Bendungan dan Desa Ngares di Kecamatan Trenggalek.
Kemudian Desa Wonoanti di Kecamatan Gandusari dan Desa Sumberejo Kecamatan Durenan.
“Sehingga ada 18 desa di 9 kecamatan,” imbuhnya.
Baca juga: Bisa Jadi Ide Jualan, Resep Sate Kambing Sambal Taichan Ala Devina Hermawan
Kekeringan yang melanda 18 desa di 9 kecamatan itu mengakibatkan sebanyak 5.657 jiwa dari 1.922 kepala keluarga terdampak krisis air bersih.
Jumlah itu masih berpotensi bertambah seiring wilayah terdampak kekeringan yang semakin meluas.
“Data masih terus bertambah,” ujarnya.
Baca juga: Resep Nasi Siram Ayam Jamur Ala Devina Hermawan, Praktis Penuh Gizi
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih itu, BPBD Trenggalek berkolaborasi dengan instansi terkait lainnya terus menggelontorkan bantuan air bersih.
Pendistribusian air bersih itu dilakukan karena sumber air di wilayah krisis air bersih itu tidak dapat diakses warga.
“Jumlah wilayah terdampak itu berdasarkan pengajuan permintaan bantuan distribusi air bersih,” jelasnya.
Baca juga: Diusung Tiga Partai, Pasangan Ipong – Luhur Yakin Raih Hasil Maksimal di Pilbup Ponorogo
Memasuki puncak musim kemarau ini Triadi juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap segala aktivitas yang dapat memicu terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Selain kekeringan, Karhutla juga jadi atensi.
“Kami himbau kepada masyarakat untuk selalu hati-hati dan waspada,” pungkasnya.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Della Cahaya





