KORANMEMO.CO – Ilmu palmistry atau chiromancy, yang juga dikenal sebagai ramalan tangan, adalah seni membaca dan menafsirkan garis, bentuk, dan struktur tangan untuk mendapatkan wawasan tentang karakter, kepribadian, dan bahkan masa depan seseorang.
Praktik palmistry telah ada sejak zaman kuno dan tersebar luas di berbagai budaya di seluruh dunia.
Di beberapa negara di dunia, ilmu palmistry ini telah mengalami sejumlah perkembangan yang cukup signifikan.
Artikel ini kami akan mengajak para pembaca untuk memahami tentang perkembangan dari ilmu palmistry di berbagai negara di dunia.
1. India
Ilmu ini memiliki akar yang kuat di India dan dapat ditelusuri kembali ke zaman Veda, teks-teks kuno Hindu.
Dalam tradisi India, ilmu ini dikenal sebagai “Samudrika Shastra” atau “Hasta Samudrika.”
Para guru besar seperti Cheiro, seorang praktisi terkenal pada awal abad ke-20, juga mempelajari ilmu ini di India sebelum memperluas pengetahuannya di seluruh dunia.
2. Cina
Di Tiongkok, palmistry dikenal sebagai “Cheirology” atau “Xìng Shù.” Praktik ini telah diintegrasikan ke dalam tradisi Taoisme dan Konfusianisme.
Ahli dari Tiongkok memperhatikan warna kulit, bentuk jari, dan tekstur tangan untuk memberikan analisis karakter dan nasib seseorang.
Penggunaannya juga dapat ditemukan dalam kedokteran tradisional Cina untuk mendiagnosis kondisi kesehatan.
3. Mesir Kuno
Ilmu ini juga dapat ditelusuri kembali ke Mesir kuno, di mana para bangsawan dan imam menggunakan metode ini untuk memahami takdir dan kepribadian.
Mereka percaya bahwa tangan mencerminkan energi vital dan bahwa membaca garis-garisnya dapat memberikan pandangan ke dalam kehidupan seseorang.
4. Eropa
Ilmu ini memiliki sejarah yang kaya di Eropa, dengan puncak popularitasnya terjadi pada abad ke-19.
Buku-buku tentang ilmu ini menjadi laris di kalangan masyarakat kelas menengah dan atas.
Praktisi seperti Cheiro dan Comte de Saint-Germain dikenal luas di Eropa pada waktu itu.
Mereka mengembangkan sistem interpretasi yang kompleks dan terperinci untuk membaca tangan.
5. Timur Tengah dan Islam
Ilmu membaca garis tangan juga memiliki pengaruh di dunia Islam, terutama di Timur Tengah.
Beberapa ahli ilmu falak atau astrologi Islam juga mempraktikkannya untuk memberikan pandangan tambahan tentang nasib seseorang.
Dalam beberapa kasus, palmistry diintegrasikan dengan ilmu falak untuk memberikan analisis yang lebih holistik.
Meskipun palmistry sering kali dianggap sebagai ilmu metafisika, banyak orang yang mempraktekkannya sebagai bentuk hiburan atau sebagai alat introspeksi diri.
Perlu dicatat bahwa tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung klaim bahwa membaca tangan dapat secara akurat meramalkan masa depan seseorang.
Namun, sejarah perkembangan ilmu palmistry di berbagai negara membuktikan bahwa ketertarikan manusia pada pengungkapan rahasia dan takdir melalui tangan telah bertahan selama berabad-abad.