KORANMEMO.CO – Ilmu ramalan garis tangan juga dikenal sebagai chiromancy atau palmistry, adalah bentuk ramalan yang melibatkan penaksiran garis-garis dan bentuk tangan seseorang.
Praktik ramalan ini memiliki akar sejarah yang panjang dan tersebar di berbagai budaya di seluruh dunia.
Artikel ini akan menjelajahi sejarah perkembangan ramalan garis tangan yang mendunia, menyoroti titik-titik penting dalam perjalanan praktik ini.
Berikut adalah sejarah dari perkembangan tentang ramalan garis tangan yang semakin mendunia.
1. Asal Usul di Mesopotamia dan India Kuno
Praktik membaca garis pada tangan pertama kali dapat ditelusuri kembali ke Mesopotamia kuno (sekitar 3000 SM) dan India.
Para ahli meyakini bahwa bangsa Mesopotamia pertama kali mengembangkan metode ini, yang kemudian menyebar ke wilayah India.
Di sana, ilmu ini menjadi bagian integral dari astrologi Hindu dan sistem ramalan Jyotish.
2. Perkembangan di Tiongkok dan Yunani Kuno
Pada abad ke-3 SM, praktik chiromancy mencapai Tiongkok. Orang Tiongkok kuno mempraktikkan “cheiromancy,” membaca tangan untuk memahami nasib dan kepribadian seseorang.
Di Yunani kuno, Aristoteles menyebutkan tentang ramalan garis tangan dalam karyanya, dan dokter terkenal, Galen, juga tertarik pada praktik ini.
3. Peningkatan Popularitas di Eropa Abad Pertengahan
Para praktisi chiromancy melihat tangan sebagai buku kehidupan yang dapat dibaca untuk mengungkap rahasia masa depan seseorang.
Selama periode ini, pandangan Kristen terhadap praktik ini bervariasi; beberapa menganggapnya sebagai ilmu hitam, sementara yang lain melihatnya sebagai bentuk pemahaman diri.
4. Renaisans dan Keterkaitan dengan Ilmu Pengetahuan
Pada abad ke-17 dan ke-18, banyak ilmuwan dan filsuf terkenal, termasuk John Locke, tertarik pada chiromancy sebagai cara untuk memahami lebih dalam tentang sifat manusia. Ini membantu mengurangi astigmatisme terhadap praktik ini.
5. Pengaruh Budaya Populer dan Kehadiran Modern
Selama abad ke-19, buku-buku tentang chiromancy mulai muncul, memberikan panduan kepada pembaca tentang cara membaca tanda di tangan mereka sendiri.
Dalam beberapa dekade terakhir, dengan berkembangnya budaya populer dan minat pada spiritualitas, ramalan ini tetap relevan dan bahkan mendapat tempat di media sosial dan aplikasi daring.
6. Pandangan Kontemporer dan Kritik
Meskipun masih menjadi praktik yang populer, banyak orang skeptis terhadap keakuratannya.
Para kritikus berpendapat bahwa ramalan garis tangan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan lebih bersifat sebagai bentuk hiburan daripada prediksi yang akurat.
Sejarah perkembangan ramalan garis tangan mencerminkan perjalanan panjang praktik ini dari zaman kuno hingga modernitas.
Meskipun sering dianggap sebagai bentuk ramalan yang kontroversial, ramalan garis tangan terus menarik minat orang di seluruh dunia, menunjukkan daya tarik universal terhadap misteri masa depan dan pemahaman diri.