6 Peran Orang Tua Dalam Mengatasi Balita Yang Mengalami GTM

Ilustrasi peran orang tua dalam mengatasi balita yang GTM

KORANMEMO.CO –   Gerakan Tutup Mulut (GTM) adalah kondisi di mana seorang balita menolak untuk makan atau sulit diberi makan.

Saat balita mengalami GTM sering membuat orang tua khawatir dan frustasi, mengingat asupan gizi yang cukup sangat penting untuk tumbuh kembang anak.

Read More

Ada beberapa peran dari orang tua dalam mengatasi masalah GTM yang sedang dialami oleh balita.

Berikut ini adalah beberapa peran penting dari orang tua dalam mengatasi GTM pada balita.

1. Memahami Penyebab Dari Kondisi Ini

Langkah pertama yang harus dilakukan orang tua adalah memahami penyebab dari kondisi ini. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan masalah ini antara lain:

– Faktor medis: Infeksi, sariawan, atau masalah pencernaan dapat membuat balita enggan makan.

– Perubahan lingkungan: Pindah rumah, kedatangan adik baru, atau perubahan rutinitas dapat mempengaruhi selera makan anak.

– Faktor psikologis: Stres, kelelahan, atau tekanan dari orang tua untuk makan juga dapat memicu masalah ini.

Dengan memahami penyebabnya, orang tua dapat mengambil langkah yang lebih tepat untuk mengatasi masalah ini.

2. Menciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan

Orang tua perlu menciptakan suasana makan yang positif dan menyenangkan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara:

– Menghindari tekanan: Jangan memaksa anak untuk makan. Tekanan hanya akan membuat anak semakin menolak.

– Membuat waktu makan sebagai waktu yang menyenangkan: Ajak anak berbicara atau bercerita, dan hindari konflik selama waktu makan.

– Mengatur jadwal makan yang teratur: Memberikan makan pada waktu yang sama setiap harinya membantu membentuk rutinitas yang baik.

3. Menyajikan Makanan yang Menarik dan Variatif

Balita sering kali tertarik pada makanan yang tampak menarik dan bervariasi. Beberapa strategi yang bisa diterapkan antara lain:

– Menyajikan makanan dalam porsi kecil dan bentuk yang menarik: Gunakan cetakan makanan untuk membuat bentuk yang lucu dan menarik.

– Memberikan variasi makanan: Berikan berbagai jenis makanan dengan tekstur dan rasa yang berbeda untuk mencegah kebosanan.

– Libatkan anak dalam proses memasak: Mengajak anak ikut serta dalam persiapan makanan dapat meningkatkan minat mereka untuk mencoba makanan tersebut.

4. Menjadi Contoh yang Baik

Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, orang tua harus:

– Menjadi contoh dalam pola makan yang sehat: Tunjukkan kebiasaan makan yang baik, seperti mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.

– Makan bersama: Ajak anak untuk makan bersama keluarga sehingga mereka dapat melihat kebiasaan makan yang baik.

5. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Jika masalah berlangsung dalam waktu yang lama dan mengkhawatirkan, orang tua sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi.

Profesional kesehatan dapat membantu mengidentifikasi masalah yang mendasari dan memberikan solusi yang tepat.

6. Sabar dan Konsisten

Mengatasi masalah ini memerlukan kesabaran dan konsistensi. Orang tua harus:

– Bersabar dalam menghadapi penolakan anak: Tidak mudah menyerah ketika anak menolak makan.

– Konsisten dengan strategi yang telah diterapkan: Terus melakukan pendekatan yang positif dan mengikuti jadwal makan yang telah ditentukan.

Adanya peran orang tua sangat krusial dalam mengatasi GTM. Kesabaran dan konsistensi adalah kunci dalam mendukung balita kembali memiliki nafsu makan yang baik dan mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk tumbuh kembang.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *