8 Tanda Terjadinya Tindakan KDRT dalam Rumah Tangga yang Sering Diabaikan

Ilustrasi tanda terjadinya KDRT dalam rumah tangga yang sering diabaikan

KORANMEMO.CO –  Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah masalah serius yang sering kali terjadi dalam rumah tangga.

Namun seringkali tanda dari terjadinya tindakan KDRT ini diabaikan atau tidak disadari oleh korban maupun orang di sekitarnya.

Read More

Tindakan KDRT tidak selalu terlihat dalam bentuk fisik seperti pukulan atau tendangan.

Banyak dari tanda KDRT bersifat lebih halus, namun dampaknya bisa sangat merusak bagi korban. Berikut adalah beberapa tanda KDRT yang sering kali diabaikan :

1. Kontrol yang Berlebihan

Pasangan yang selalu ingin mengetahui keberadaan, aktivitas, dan pertemanan Anda bisa menjadi pertanda adanya tindakan kekerasan.

Jika pasangan terus memeriksa ponsel Anda, menuntut akses ke akun media sosial, atau selalu ingin tahu setiap detail dari hari Anda, ini bisa menjadi bentuk kontrol yang tidak sehat.

Ini adalah tanda awal dari perilaku posesif yang dapat berkembang menjadi kekerasan.

2. Isolasi dari Lingkungan Sosial

Pelaku sering kali berusaha mengisolasi korban dari jaringan dukungan sosial mereka agar lebih mudah mengontrol dan memanipulasi korban.

Mereka mungkin menciptakan konflik dengan keluarga atau teman Anda atau membuat Anda merasa bersalah jika menghabiskan waktu dengan orang lain.

3. Perlakuan Kasar Secara Verbal

Kekerasan verbal seperti hinaan, cemoohan, dan makian sering kali dianggap hal biasa dalam konflik hubungan.

Namun, jika perilaku ini terus terjadi dan menyebabkan Anda merasa rendah diri, tertekan, atau takut, ini adalah bentuk kekerasan emosional yang harus diwaspadai.

Perlakuan kasar secara verbal bisa menjadi pintu gerbang menuju terjadinya kekerasan fisik.

4. Mengancam dan Memeras Emosional

Pelaku mungkin mengancam akan meninggalkan Anda, mengambil anak-anak, atau bahkan menyakiti diri sendiri jika Anda tidak menuruti keinginan mereka.

Ancaman ini sering kali diiringi dengan manipulasi emosional yang membuat Anda merasa bersalah atau takut.

5. Pengendalian Keuangan

Pelaku kekerasan mungkin mencoba mengontrol keuangan Anda sebagai cara untuk mendominasi hubungan.

Mereka mungkin melarang Anda bekerja, mengendalikan semua pengeluaran, atau memberikan uang dengan syarat-syarat tertentu.

Ketergantungan finansial ini membuat korban sulit meninggalkan hubungan yang tidak sehat.

6. Perubahan Perilaku yang Drastis

Jika pasangan tiba-tiba menunjukkan perubahan perilaku yang drastis, seperti menjadi lebih mudah marah, cemburu berlebihan, atau mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, ini bisa menjadi tanda peringatan.

Perubahan ini sering kali dikaitkan dengan stres, kecanduan, atau masalah kesehatan mental yang tidak ditangani, namun juga bisa menjadi gejala dari dinamika kekerasan dalam hubungan.

7. Mengabaikan Batasan Pribadi

Tindakan seperti memaksakan hubungan seksual tanpa persetujuan, atau memaksakan ideologi dan keyakinan tertentu, adalah tanda dari perilaku yang melanggar batasan pribadi.

Ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap kedaulatan pribadi Anda dan dapat berkembang menjadi kekerasan fisik dan seksual.

8. Meminimalkan Perasaan dan Pengalaman Anda

Pelaku kekerasan sering kali meremehkan atau mengabaikan perasaan dan pengalaman korban.

Mereka mungkin mengatakan bahwa Anda “terlalu sensitif” atau bahwa apa yang Anda rasakan “tidak penting.”

Ini adalah bentuk manipulasi psikologis yang bertujuan untuk membuat Anda merasa tidak berharga dan tidak percaya pada penilaian diri sendiri.

Beberapa tanda KDRT sering kali sulit dikenali karena bersifat halus dan bisa terjadi secara bertahap. Penting untuk selalu waspada dan tidak mengabaikan tanda ini.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami salah satu dari beberapa tanda di atas, segera cari bantuan dan dukungan.

Mengabaikan beberapa tanda ini hanya akan memperburuk situasi dan meningkatkan risiko kekerasan yang lebih serius.

KDRT bukanlah masalah yang bisa dianggap remeh, dan setiap orang berhak untuk hidup dalam hubungan yang aman dan sehat.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *