Trenggalek, KORANMEMO.CO – Lagi, seorang nelayan asal Kabupaten Trenggalek meninggal dunia di Pantai Gladak Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung.
Nelayan asal Kabupaten Trenggalek itu meninggal dunia di atas perahu setelah sebelumnya ambruk usai tak sadarkan diri.
“Jadi meninggal di atas kapal dan lagi asyik memancing. Tidak tercebur ke laut,” kata Kapolsek Watulimo, AKP Zainuddin, Kamis (10/8).
Nelayan yang meninggal dunia di Pantai Gladak, dekat lokasi empat anak buah kapal (ABK) tenggelam Senin (7/8) adalah Lapanje.
Pace sapaan akrab Lapanje meninggal dunia pada Rabu (9/8) malam. Sebelumnya dia berangkat melaut bersama temannya Jarno sekitar pukul 16.00 WIB.
“Keduanya berangkat dari TPI II Pelabuhan Prigi, sebelah timur. Mereka naik perahu KM Sagita milik Maryoto,” imbuhnya.
Keduanya memutuskan untuk berlayar ke Pantai Gladak. Setiba disana, mereka melakukan aktivitas pencarian ikan seperti biasanya.
Namun dari keterangan saksi, saat tengah asyik memancing tiba-tiba Pace tidak sadarkan diri dan ambruk.
“Saat dicek saksi korban sudah meninggal dunia,” ujarnya.
Panik, Jarno berteriak meminta bantuan nelayan lain yang saat itu juga sedang mencari ikan di sekitar lokasi.
Selanjutnya mereka membawa ke tepi dan melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Dari hasil pemeriksaan, polisi menyebut tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Diduga korban kelelahan, masuk angin,” pungkasnya.
Saat ini jenazah korban sudah dimakamkan. Untuk diketahui, di sekitar tempat korban mencari ikan sebelumnya dilaporkan empat ABK tenggelam usai perahunya pecah digulung ombak.
Empat ABK itu ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia.
Daerah itu memang terkenal sebagai spot ikan. Namun disisi lain menyimpan ancaman, karena gelombang yang cukup ganas hingga area banyak karangnya.
Tercatat Basarnas Pos SAR Trenggalek telah melakukan empat evakuasi musibah di daerah itu. Untuk itu, masyarakat nelayan dihimbau mematuhi penggunaan standar keamanan melaut.
“Kami himbau kepada nelayan untuk mematuhi SOP standar keamanan melaut dengan memakai pelampung untuk mengurangi risiko fatalitas jika terjadi insiden,” kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Jawa Timur, Mochamad Nur Arifin.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Gimo Hadiwibowo