KORANMEMO.CO – Posisi tidur dengan mulut terbuka mungkin terlihat sebagai kebiasaan tidur yang umum di kalangan masyarakat.
Tetapi sedikit yang menyadari bahwa tidur dengan mulut terbuka dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan tenggorokan.
Beberapa orang mungkin tanpa sadar memilih tidur dengan mulut terbuka karena kesulitan bernapas melalui hidung atau bahkan sebagai kebiasaan tidur yang tidak disadari.
Namun, tindakan ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan yang tidak nyaman dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Mari kita lihat beberapa penjelasan mengapa tidur dengan mulut terbuka dapat memicu sakit tenggorokan.
1. Kurangnya Kelembaban
Saat kita tidur dengan mulut yang terbuka, udara yang masuk ke dalam mulut cenderung lebih kering dibandingkan dengan udara yang dihirup melalui hidung.
Akibatnya, tenggorokan dan lendir di saluran pernapasan bisa menjadi kering dan rentan terhadap iritasi. Kondisi ini dapat memicu perasaan sakit dan gatal di tenggorokan.
2. Infeksi dan Bakteri
Mulut adalah tempat yang kaya akan bakteri, dan saat kita tidur dengan mulut yang terbuka, risiko bakteri masuk ke saluran pernapasan meningkat.
Hal ini dapat menyebabkan infeksi tenggorokan, yang mana salah satu gejalanya adalah rasa sakit di tenggorokan.
Bakteri yang masuk ke tenggorokan dapat merangsang reaksi inflamasi, menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.
3. Gangguan Tenggorokan
Tidur dengan mulut terbuka juga dapat menyebabkan kekeringan pada tenggorokan, yang dapat memicu iritasi dan rasa sakit.
Ketika tenggorokan kering, lebih mudah bagi kuman dan virus untuk masuk dan menyebabkan infeksi.
Selain itu, kekeringan ini dapat mengganggu fungsi normal lendir yang melapisi tenggorokan dan membantu melawan infeksi.
4. Gangguan Pernapasan
Tidur dengan mulut terbuka dapat menjadi tanda bahwa ada masalah pernapasan yang mendasarinya, seperti sleep apnea atau alergi pernapasan.
Gangguan pernapasan ini dapat menyebabkan penurunan kualitas tidur dan meningkatkan risiko iritasi tenggorokan.
5. Gangguan Suara
Tenggorokan yang kering dan teriritasi dapat mempengaruhi produksi suara. Orang yang tidur dengan mulut terbuka mungkin mengalami perubahan dalam kualitas suara mereka, bahkan mungkin hingga suara serak atau hilangnya suara sementara.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mencari tahu penyebab tidur dengan mulut terbuka dan mengatasinya.
Jika masalah terus berlanjut atau menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tidur untuk mendapatkan saran dan penanganan yang sesuai.
Selain itu, menjaga kelembaban ruangan, memastikan kebersihan mulut, dan menggunakan bantal yang mendukung postur tidur yang baik dapat membantu mengurangi risiko sakit tenggorokan saat tidur.