KORANMEMO.CO – Dibalik rasa gurihnya, gorengan dapat berpotensi memiliki dampak negatif pada kesehatan hati, terutama karena penggunaan minyak yang tinggi lemak dan proses penggorengan pada suhu tinggi.
Maka dari itu konsumsi gorengan wajib diperhatikan karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Pasalnya gorengan mengandung lemak jenus dan trans yang dapat memicu peningkatakan risiko pengakit hati.
Lebih jelasnya,berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda perlu berhati-hati terkait kesehatan hati dan konsumsi gorengan:
1. Lemak Jenuh dan Trans:
Minyak yang sering digunakan dalam penggorengan dapat mengandung lemak jenuh dan trans. Konsumsi lemak ini telah terkait dengan peningkatan risiko penyakit hati non-alkoholik, termasuk perlemakan hati (fatty liver).
2. Proses Penggorengan pada Suhu Tinggi:
Proses penggorengan pada suhu tinggi dapat menyebabkan terbentuknya senyawa-senyawa yang berpotensi merugikan, seperti acrylamide. Beberapa senyawa ini dapat memiliki efek negatif pada kesehatan hati.
3. Peningkatan Risiko Perlemakan Hati:
Konsumsi makanan tinggi lemak, terutama lemak jenuh dan trans, dapat meningkatkan risiko terjadinya perlemakan hati. Perlemakan hati adalah kondisi di mana lemak menumpuk di dalam sel-sel hati.
4. Pengaruh Terhadap Resistensi Insulin:
Lemak jenuh dan trans dalam gorengan dapat memengaruhi resistensi insulin, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit hati. Resistensi insulin dapat memicu peradangan dan kerusakan hati.
5. Kontribusi pada Penyakit Hati Alkoholik:
Konsumsi makanan tinggi lemak dan proses penggorengan yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit hati pada individu yang mengonsumsi alkohol.
6. Efek pada Penyakit Liver yang Sudah Ada:
Individu yang sudah menderita penyakit hati, seperti hepatitis atau sirosis, harus berhati-hati terhadap konsumsi lemak tinggi dan makanan yang digoreng karena dapat memperburuk kondisi mereka.
Untuk menjaga kesehatan hati, disarankan untuk mengurangi konsumsi gorengan, terutama yang digoreng dalam minyak yang tinggi lemak jenuh atau trans.
Pilihan pengolahan makanan yang lebih sehat seperti memanggang, merebus, atau mengukus dapat menjadi alternatif yang lebih baik.
Selain itu, menjaga pola makan yang seimbang, beraktivitas fisik secara teratur, dan mengonsultasikan dengan profesional kesehatan untuk rekomendasi makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan dapat membantu menjaga kesehatan hati Anda.
