KORANMEMO.CO – Kondisi badan lemas dan stres seringkali saling terkait, menciptakan lingkaran setan yang dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Sebab, kondisi badan lemas tidak selalu disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan fisik saja.
Artikel ini akan membahas hubungan antara badan lemas dan stres, serta cara memahami dan mengelola dampak psikologisnya pada kesehatan fisik.
Tanpa banyak basa-basi, berikut ini merupakan hubungan antara badan lemas dan stres yang perlu Anda ketahui.
1. Stres sebagai Pemicu Badan Lemas:
Stres dapat menjadi pemicu langsung. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol, yang dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, ketegangan otot, dan peningkatan tekanan darah.
Tentunya hal ini dapat membuat seseorang merasa lebih mudah lelah dan juga kelelahan yang tak terelakkan.
2. Pengaruh Stres pada Kualitas Tidur:
Stres dapat mengganggu pola tidur seseorang, mengakibatkan insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.
Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan tubuh lemas, kelelahan, dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
3. Pengaruh Kecemasan dan Depresi:
Stres yang berlebihan dapat berkembang menjadi kecemasan atau depresi, dua kondisi mental yang dapat berkontribusi pada kelelahan fisik dan mental.
Kecemasan dapat membuat seseorang merasa tegang dan sulit bersantai, sementara depresi dapat menguras energi dan motivasi.
4. Peran Hormon Stres dalam Energi Tubuh:
Hormon stres seperti kortisol berpengaruh langsung pada tingkat energi tubuh. Peningkatan kadar kortisol dapat menyebabkan peningkatan gula darah, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan penurunan energi setelah fase puncak stres berlalu.
5. Dampak Perilaku Coping yang Tidak Sehat:
Seseorang yang mengalami stres mungkin cenderung mengadopsi perilaku coping yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan berlebihan, kurang tidur, atau mengonsumsi stimulan seperti kafein atau nikotin.
Hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan energi dan meningkatkan risiko badan terasa lemas.
6. Siklus Setan Stres-Badan Lemas:
Kedua hal ini dapat menciptakan siklus setan di mana satu kondisi memperburuk yang lain. Stres dapat menyebabkan lemas, dan sebaliknya, badan yang lemas dapat memicu stres karena seseorang merasa tidak mampu mengatasi tugas atau tantangan.
7. Strategi Mengelola Stres untuk Mencegah Badan Lemas:
a. Meditasi dan Yoga: Praktik relaksasi seperti meditasi dan yoga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan keseimbangan mental dan fisik.
b. Olahraga Teratur: Aktivitas fisik teratur membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan produksi endorfin, hormon kebahagiaan yang dapat meningkatkan mood dan energi.
c. Manajemen Waktu: Mengelola waktu dengan baik dan menetapkan prioritas dapat membantu mengurangi tekanan dan stres sehari-hari.
d. Pentingnya Istirahat: Memberikan waktu untuk istirahat dan tidur yang cukup merupakan langkah penting dalam mengelola stres dan mencegah lemas.
e. Konseling atau Terapi: Jika stres terasa tidak terkendali, mendapatkan dukungan dari konseling atau terapis dapat membantu memahami dan mengelola sumber stres.
Memahami dampak psikologis stres pada kesehatan fisik dapat membantu individu mengidentifikasi strategi pengelolaan stres yang efektif untuk mencegah badan lemas dan menjaga keseimbangan hidup secara keseluruhan.