KORANMEMO.CO – Masalah mata minus atau miopi, adalah kondisi penglihatan di mana seseorang memiliki kesulitan untuk melihat jarak jauh dengan jelas.
Meskipun mata minus umum terjadi, terkadang gejala mata minus dapat diabaikan atau dianggap sebagai sesuatu yang biasa.
Namun, penting untuk mengenali beberapa gejala dari mata minus agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat dan mengelola kondisi dengan baik.
Berikut adalah beberapa gejala dari terjadinya mata minus yang harus diwaspadai oleh semua orang :
1. Sulit Melihat Jarak Jauh:
Orang dengan miopi mungkin mengalami kesulitan dalam membaca tulisan di papan tulis, melihat tanda jalan, atau mengenali wajah orang yang berada di kejauhan.
2. Ketegangan Mata:
Orang dengan miopi mungkin mengalami ketegangan mata yang berlebihan karena mereka sering berusaha keras untuk melihat dengan jelas. Hal ini dapat menyebabkan mata terasa lelah, tegang, atau sakit.
3. Kepala Terasa Pusing:
Kondisi yang tidak terkoreksi dengan baik dapat menyebabkan sakit kepala atau pusing, terutama setelah melakukan aktivitas yang memerlukan fokus penglihatan, seperti membaca atau menggunakan layar komputer dalam jangka waktu lama.
4. Kesulitan Berkonsentrasi:
Kondisi mata yang tidak terkoreksi dengan baik juga dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, terutama pada anak-anak di sekolah.
Mereka mungkin kesulitan untuk memahami pelajaran yang diajarkan di papan tulis atau mengikuti instruksi dari guru.
5. Sering Mengedipkan Mata:
Orang dengan masalah mata ini mungkin sering mengedipkan mata atau mengucek mata untuk mencoba memperbaiki fokus penglihatan mereka.
Hal ini dapat menjadi pertanda bahwa mereka mengalami kesulitan melihat dengan jelas.
6. Sulit Melihat di Malam Hari:
Orang dengan mata rabun mungkin juga mengalami kesulitan melihat dengan jelas di malam hari atau dalam kondisi pencahayaan yang redup.
Mereka mungkin merasa bahwa lampu jalan atau lampu lalu lintas terlihat kabur atau mengabur.
7. Perubahan Frekuensi Memakai Kacamata atau Lensa Kontak:
Jika Anda biasanya menggunakan kacamata atau lensa kontak, tetapi mulai merasa Anda memerlukan koreksi penglihatan yang lebih kuat atau lebih sering memakai kacamata, ini bisa menjadi tanda bahwa kondisi mata Anda memburuk.
8. Menutupi Satu Mata saat Membaca:
Anak-anak yang mengalami mata rabun mungkin cenderung menutupi satu mata saat membaca atau menonton TV.
Hal ini dapat menjadi tanda bahwa mereka mengalami kesulitan melihat dengan jelas dan mencoba untuk membantu fokus penglihatan mereka.
9. Koreksi Penglihatan yang Tidak Memadai:
Jika Anda telah mendapatkan koreksi penglihatan sebelumnya namun masih mengalami gangguan, ini mungkin menandakan bahwa koreksi penglihatan Anda tidak memadai dan Anda perlu kembali ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
10. Perubahan Bentuk Mata:
Mata rabun yang tidak terkoreksi dengan baik dapat menyebabkan perubahan bentuk mata, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Hal ini dapat terlihat dalam bentuk mata yang membulat secara berlebihan atau panjang secara tidak proporsional.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala mata minus yang disebutkan diatas, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk pemeriksaan yang lebih lanjut dan pengobatan yang tepat.
Dokter mata dapat melakukan pemeriksaan mata yang komprehensif dan memberikan rekomendasi koreksi penglihatan yang sesuai, baik melalui kacamata, lensa kontak, atau prosedur bedah refraktif jika diperlukan.
Keselamatan dan kesehatan mata Anda adalah hal yang penting, jadi jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika Anda memiliki gejala mata minus yang mencurigakan.