Pedagang Car Free Day di Tulungagung Bertambah, Ini yang Dilakukan Dinkop-UM

Kondisi PKL yang berjualan pada saat kegiatan Car Free Day di Tulungagung (isal/memo)
_blur

Tulungagung, koranmemo.co – Penambahan lapak PKL pada saat kegiatan car free day (CFD) di Tulungagung dikhawatirkan menimbulkan polemik.

Mendapati hak itu, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop-UM) Tulungagung menutup pendataan PKL pada kegiatan car free day.

Read More

Kepala Dinkop-UM Kabupaten Tulungagung, Slamet Sunarto mengatakan, pada saat kegiatancar free day dibuka, Minggu (21/7) kemarin, total PKL pada kegiatan itu mencapai 450 PKL. Namun belakangan ini, terdapat penambahan sebanyak 150 PKL yang ingin berjualan pada kegiatan car free day.

Baca juga: Rumah warga Rejoagung Tulungagung Kebakaran, Pelajar Berhasil Selamat Sesaat Sebelum Rumahnya Runtuh

Hal itu membuat jumlah PKL yang terdata dan ingin berjualan pada saat kegiatan car free day di Tulungagung sudah mencapai sebanyak 600 PKL atau lapak. Hal ini tentunya membuat jumlah pedagang yang ingin berjualan pada kegiatan car free day membludak, yang mana semua PKL itu tidak mampu ditampung.

“Lahan yang disediakan Dishub Tulungagung untuk PKL berjualan saat kegiatan car free day sangat terbatas, sehingga untuk menampung semuanya sudah tidak cukup,” kata Slamet Sunarto, Senin (29/7).

Dikarenakan jumlahnya semakin banyak, ungkap Slamet, pihaknya bahkan sampai menutup proses pendataan bagi PKL yang ingin berjualan pada saat kegiatan car free day di Tulungagung. Bahkan pihaknya juga ragu, 600 PKL yang sudah terdata itu bisa ditampung pada kawasan PKL saat pelaksanaan car free day berlangsung.

Baca juga: Truk Road Sweeper Seharga Rp 3,7 Miliar Milik DLH Ponorogo Belum Beroperasi

Selain itu, pihaknya juga khawatir dengan jumlah PKL yang sangat banyak itu, justru akan sulit untuk mengatur para PKL tersebut agar tetap tertib demi kenyamanan semua pihak. Namun demikian, pihaknya akan tetap melakukan monitoring terhadap para PKL pada kegiatan car free day tersebut.

“Ini merupakan tantangan kami untuk mengatur semua PKL itu. Namun kami tegaskan, selama lokasi yang disediakan mampu menampung semua PKL, pihaknya tentu akan memfasilitasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Forum Komunikasi (Forkom) UMKM Tulungagung, Abdul Aziz mengatakan, dari total penambahan 150 PKL itu, pihaknya memperkirakan hanya 90an PKL saja yang mampu tertampung. Dengan begitu, total PKL yang akan berdagang pada kegiatan CFD mendatang ada sebanyak 540 PKL saja.

Baca juga: Belasan KK di Ponorogo Alami Kekeringan, Terpaksa Gunakan Air Sungai Yang Tak Layak Konsumsi

Sedangkan sisa sebanyak 60 PKL nantinya akan masuk daftar tunggu, dimana mereka baru bisa berjualan pada kegiatan car free day saat PKL yang sudah berjualan memutuskan untuk mengundurkan diri. Selain itu, pihaknya khawatir jika memaksa untuk menampung semua PKL itu, bisa menimbulkan polemik lain.

“Kami khawatir jika semakin banyak PKL, justru akan semakin sulit diatur yang berujung ketidak nyamanan banyak pihak, sehingga Dishub Tulungagung memutuskan untuk melarang kegiatan car free day lagi,” kata Abdul Aziz.

Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Della Cahaya

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *